Mengenal Conversational Copywriting: Salah Satu Teknik Yang Efektif Untuk Lebih Dekat ke Target Audience Anda
Teknik menulis menjadi salah satu teknik yang efektif untuk memberikan efek untuk menarik minat untuk melihat informasi yang lebih detail. Tapi untuk jenis copywriting adalah suatu tulisan yang kebanyakan adalah tulisan singkat, namun sebuah tulisan singkat itu bisa menjadi suatu cara untuk menarik minat audiens untuk tertarik membeli suatu produk.
Copywriting ternyata tidak harus tulisan singkat, tapi juga bisa tulisan panjang yang mendeskripsikan sebuah produk untuk audiens mengerti akan detail produk tersebut. Ada juga teknik copywriting yang disebut Conversational Copywriting. Teknik conversational seperti artinya adalah teknik layaknya berbicara, ternyata bahasa ketika menulis dan mengobrol bisa sangat berbeda. Saat berbicara, bahasa yang Anda gunakan lebih dekat dan akrab. Feel seperti ini akan berkurang, bahkan hilang, saat menulis atau mengetik. Walaupun demikian, bukan berarti Anda harus menulis apa yang biasa Anda obrolkan, tetapi harus menyesuaikan berbagai aspek. Perhatikan beberapa poin di bawah ini untuk membuat conversational copywriting yang efektif.
Sesuaikan Dengan Target Market
Saat menulis teknik conversational, perhatikan dulu pangsa pasar yang Anda lirik. Terutama target market yang juga harus detail, seperti usia, tingkat pendidikan, sampai hobi yang mereka punya. Sebagai contoh, ketika Anda membuat conversational copywriting untuk target market seperti pekerja pria di usia 30 – 40 tahun, sangat tidak dianjurkan untuk membuat gaya bahasa berbicara “gaul” seperti gaya berbicara ke siswa SMA. Jadi, ketika membuat teknik conversational copywriting, selalu perhatikan target market yang Anda akan tentukan dan sesuaikan bahasanya.
Gunakan Gaya Bercerita (Storytelling)
Teknik berbicara pun juga bisa menggunakan gaya storytelling. Terkadang, sebuah cerita bisa membuat engage ke audiens Anda dengan efektif. Untuk membuat storytelling, tentukan juga cerita apa yang Anda tentukan sesuai dengan produk yang Anda miliki. Contoh salah satu storytelling yang bisa engage adalah storytelling yang bisa menyentuh audiens Anda, sehingga bisa jadi copywriting ini akan menjadi salah satu UGC, yang siapa tahu bisa menjadi viral.
Sangat Bagus Untuk Penulisan Konten Website
Conversational copywriting sebenarnya cocok untuk penulisan website resmi produk Anda. Mungkin bisa juga sisipkan satu kanal di menu landing page untuk “Blog”. Di kanal Blog, Anda bisa membuat conversational copywriting di kanal tersebut. Sekali lagi, buatlah teknik berbicara yang engaging, dengan storytelling, dan juga bisa menarik empati audiens Anda untuk minat membeli produk Anda.
Lebih Dekat Dengan Audience, Bahkan Untuk Perusahaan B2B
Perusahaan yang bergerak di bidang B2B (Business to Business), tidak harus berbahasa resmi. Anda bisa menggunakan bahasa yang disesuaikan dengan audiens. Walaupun mungkin tidak berbahasa resmi, namun Anda juga harus menjaga bahasa Anda dengan bahasa profesional. Jagalah supaya semuanya tetap sejalan dengan gaya tone of voice Anda.
Source: Copyrights Matters and many sources.