Dampak PR Crisis Untuk Perusahaan
Pernahkan melihat sebuah brand atau produk yang diboikot masyarakat karena melakukan suatu masalah yang berdampak pada masyarakat luas? Jika pernah mendengar, itu yang dinamakan PR Crisis. Mari kita ketahui dulu apa itu PR Crisis, definisi PR Crisis adalah yang berhubungan dengan beberapa poin di bawah ini:
- Apapun yang bisa merusak reputasi perusahaan
- Apapun yang bisa menghilangkan kepercayaan di sebuah perusahaan
- Resiko atas kesehatan atau ancaman lain dari klien, pekerja, atau stakeholder perusahaan
Tapi, sebelum panik karena adanya PR Crisis, pastikan dulu beberapa pertanyaan ini:
- Apakah masalah tersebut memengaruhi alur kinerja perusahaan?
- Apakah dengan adanya masalah tersebut membuat petinggi perusahaan kebingungan?
- Apakah membuat karyawan di perusahaan tersebut merasa terganggu?
- Apakah reputasi sebuah brand yang terkena masalah bisa rusak?
Perlu diketahui, krisis seperti inilah yang akan bisa berdampak menurunkan atau memperlambat penjualan, menodai brand selama bertahun-tahun, hingga membuat perusahaan bangkrut. Itulah mengapa, PR crisis adalah isu yang tak bisa disepelekan. Karena, dampaknya sangatlah besar. Untuk itulah, diharuskan untuk menyiapkan diri sebelum sebuah masalah benar-benar terjadi. Dengan begitu, kita bisa dengan mudah melaluinya. Menghadapi PR Crisis juga perlu diperhatikan beberapa poin penting, simak rangkuman poin yang Liquid Agency Indonesia untuk menghadapi PR Crisis.
Membentuk Tim Krisis
Langkah awal yaitu membentuk tim komunikasi krisis. Isi tim tersebut dengan orang-orang yang beragam. Dengan begitu, beberapa gagasan dari mereka akan bermacam-macam. Semua itu sempurna di ambang krisis yang penuh ketidakpastian. Lalu setelah itu, jangan lupa untuk membuat Communication Plan. Masukkan panduan yang sudah ada untuk menanggapi krisis PR Crisis. Hal itu akan menjaga tim dari kebingungan ketika masalah benar-benar melanda.
Jaga Reputasi Brand
Perlu diperhatikan, tidak semua orang akan menyukai salah satu brand yang sudah dipasarkan. Akan ada saja hal negatif yang akan menjatuhkan brand tersebut. Supaya pendapat negatif ini tetap terkontrol, terus lakukan reputation management. Caranya adalah memantau Social Media, media massa, website yang berisikan review, influencer, kompetitor, dan lainnya.
Katakan yang Sejujurnya
Bagaimana jika krisis benar-benar terjadi? Jika benar terjadi, banyak orang yang akan meminta klarifikasi dan penjelasan. Dalam kejadian PR crisis, sikap yang wajib diambil adalah tetap tenang. Ingatlah bahwa kita mempunyai Communication Plan. Jangan lupa, katakanlah sejujurnya dan tidak mengada-ada. Salah itu sangat biasa, jangan malu untuk meminta maaf. Hindari sikap sibuk untuk menyalahkan pihak lain, atau tidak mau mengakui adanya isu tertentu. Itu malah bisa menjadi bumerang di tengah masalah yang ada.
Mengirim Message yang Faktual, Jelas dan Informatif
Jika PR crisis sudah terjadi, langkah selanjutnya bisa mengirimkan pesan-pesan ke publik berupa: “apa yang terjadi?”, “apa yang akan/sedang dilakukan untuk menyelesaikannya?”, dan “apa yang akan direncanakan di masa depan?”. Kemas semuanya dengan jelas dan informatif. Semakin cepat perusahaan atau brand meminta maaf dan menjelaskannya dengan baik, semakin besar kemungkinan perusahaan atau brand tersebut dimaafkan.
Belajar Dari Kejadian PR Crisis
Pastinya, jika terjadi krisis, akan ada masalah yang memicunya. Pelajari semua itu supaya masalah tidak terulang kembali di masa depan. Evaluasi terus proses tanggapan perusahaan atau brand atas masalah yang sudah terjadi. Siapa tahu, ada hal yang bisa diperbaiki dan diterapkan di masa depan. Hal ini juga berlaku di dunia PR Crisis, oleh karena itu, tim PR Crisis wajib menjaga reputasi perusahaan.
Source: Pushkinpr, Glints, and many sources.